Sabtu, 15 September 2012

Psikodiagnostik II (Observasi)

Huaaaa.... kembali lagi berteman dengan blog blogan !?! setelah sekian lama sudah berbulan-bulan tidak menjenguk blogku ini ..
SIAP !! KITA MULAI J
HMMm...
Pada tanggal 11 september 2012 tepat hari Rabu, saya baru saja memasuki bangku kuliah lagi dari sekian bulan tidak merasakan bangku kuliah dan akhirnya merasakan. Saat memasuki jam pelajaran pertama jam 08.30 pagi walaupun saya agak telat setengah jam,dan ternyataa dosen saya lebih telat dari saya.hahaha (seneng banget) naah kita mulai tuh membahas tentang materi kita untuk semester  ini,agak mengerikan sih mendengar pembicaraan mas seta (dosen kita) bagaimana  kinerja pada mata kuliah ini untuk kedepannya. Pada saat mas seta menjelaskan mengenai psikodiagnostik II tentang observasi, kita diberi penjelasan mengenai apa itu observasi dan lain-lainnya. Akhir dari penjelasan dosen saya, dan ternyata lagi dan lagi lagi mas Seta memberikan Tugas untuk kita (yeeees,itu membuat kita tersenyum mas J) hehe . tugasnya, kita  merieview apa yang tadi dijelaskan oleh mas Seta dan tidak lupa harus terdapat sumbernya lalu sharing ke blog masing-masing. Dan ini adalah penjelasannya J

OBSERVASI ??
Setiap hari semua orang mengobservasi perilaku. Ketika kita bepergian ke daerah-daerah tertentu atau tempat-tempat tertentu,pasti kita mengamati perilaku orang tanpa kita sadarai bahwa kita sedang mengamati orang lain. Tetapi, observasi kita dengan observasi para ilmuwan itu berbeda. Ketika kita mengamati kita jarang untuk membuat catetan atau rekaman untuk orang yang sedang kita amati sedangkan para ilmuwan menggunakan observasi ilmiah dimana dilakukan dalam kondisi yang ditetapkan secara tepat, dengan cara yang sistematis dan objektif, dan dengan pencatatan yang teliti.
            Dan mengapa observasi itu disebut metode yang sangat mendasar ??
Karena pertama, laboratorium pertama psikologi adalah William Wundt dengan penelitian mengamati perilaku seseorang (performa manusia). 
Kedua, 70% observasi melalui visual, sehingga itu adalah hal yang harus diandalkan untuk melakukan pengamatan. Tetapi tidak hanya visual saja yang harus kita kuasai, ada kelima indera harus digunakan , tidak boleh terdapat unsur-unsur subjektifitas. Saat observasi yang harus dilakukan hanya mendengar, melihat, dan mencatat.
 Bagaimana agar peneliti bertindak objektif saat melakukan observasi  ??
·         Harus mengacu kepada teori yang sudah terbukti (fakta)
·         Tidak memaknai sesuatu tetatpi mengkaitkan yang ada
·         Hanya dapat mendeskripsikan tidak dapat menyimpulkan atau melakukan penilian
·         Peniliti harus lebih dari 1 dan peneliti harus memiliki ketrampiolan, kemampuan mengenai teori ilmiah

Kekuatan dalam observasi hanya tampilan saja, seorang yang sedang mengobservasi tahu mengenai pengetahuan atau ketrampilan yang dimiliki subjek yang sedang diamati. Dalam observasi tidak bisa terlihat sebuah motif karena motif berada dalam diri seseorang, tidak tampak oleh kasat mata. Jika ingin mengetahui  sebuah motif, dapat dilanjutkan dengan metode wawancara.  Dalam observasi ini bisa di ibaratkan gunung es. Puncak gunung es itu ibarat pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki seseorang sedangkan yang dibawah gunung es(yang tidak terlihat) itu adalah sebuah motif.

Metode-metode observasional dapat diklasifikasikan sebagai “observasi tanpa intervensi”atau “observasi dengan ntervensi”

Observasi tanpa Intervensi
Observasi terhadap perilaku dalam setting alamiah, tanpa upaya dari pihak pengamat untuk mengintervensi, sering disebut naturalistic observation.  Seorang pengamat yang menggunakan metode observasi ini bertindak sebagai pencatat pasif dari segala peristiwa yang terjadi.

Tujuan dari observasi naturalistik ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku seperti terjadi secara normal dan meneliti hubungan di antara berbagai variabel. Observasi naturalistik membantu validitas eksternal temuan-temuan laboratoris. Bila pertimbangan etik dan moral tidak memungkinkan dilakukannya kontrol eksperimental, observasi naturalistik menjadi strategi penelitian penting.

Observasi dengan Intervensi

          Kebanyakan penelitian psikologi menggunakan observasi dengan intervensi. Dalam observasi intervensi sebaiknya para peneliti melakukan pengontrolan dan eksperimen. Alasan para ilmuwan untuk menintervensi pada umumnya adalah :
1.  Untuk mencetuskan atau menyebabkan terjadinya suatu kejadian yang jarang terjadi dialam atau biasanya terjadi dalam kondisi-kondisi yang sulit untuk diobservasi
2.  Untuk mendapaykan akses ke situasi atau kejadian yang pada umumnya tidak terbuka bagi observasi ilmiah
3.  Untuk mengatur kondisinya sedemikian rupa sehingga kejadian-kejadian yang merupakan anteseden penting dapat dikontrol dan perilaku-perilaku yang menjadi konsekuensinya dapat diobservasi dengan mudah
Tiga metode observasi dengan intervensi adalah participant observation, structured observation, field experiment.
Participant Observation
Observasi partisipan adalah mengobservasi perilaku orang-orang dan sekaligus berpartisipasi secara aktif dalam situasi yang sedang mereka observasi. Dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi sering kali digunakan bila penelitinya percaya bahwa individu akan mengubah perilakunya bila tahu bahwa dirinya sedang diamati.

Structured Observation
Observasi terstruktur dirancang untuk mencatat perilaku yang mungkin sulit diobservasi dengan menggunakan observasi naturalistik. Observasi terstruktur sering digunakan oleh psikologi klinis dan perkembangan. Masalah dalam menginterpretasi observasi terstyruktur dapat terjadi bila prosedur observasi yang sama tidak diikuti di semua observasi atau oleh semua pengamat, atau bila variabel-variabel pentingnya tidak dikontrol.

Field Experiment
Dalam field eksperiment, peneliti memanipulasi satu variabel independent atau lebih dalam setting alamiah untuk menetapkan efeknya pada perilaku.


Daftar Pustaka :
Shaughnessy, J.J. Zechmeister, E.B. Zechmeister, J.S. (2007). Metodologi Penelitian Psikologi. Jakarta:
Pustaka Pelajar.


2 komentar:

  1. Thanks ya Ipe...senang dengan gaya tulisannya....terus menulis ya, sepertinya ada bakat menulis yang terpendam...makin rajiin untuk semester ini berbagi cerita dan tulisannya yaa...ditunggu tulisan berikutnya...salam SOBAT !

    BalasHapus
  2. siiip mas :) ngomong-ngomong panggilan saya ipeh mas bukan ipe (hanya klarifikasi sedikit)hhe

    BalasHapus