Huaaaa.... kembali lagi berteman dengan blog blogan !?! setelah sekian lama
sudah berbulan-bulan tidak menjenguk blogku ini ..
SIAP
!! KITA MULAI J
HMMm...
Pada tanggal 11
september 2012 tepat hari Rabu, saya baru saja memasuki bangku kuliah lagi dari
sekian bulan tidak merasakan bangku kuliah dan akhirnya merasakan. Saat
memasuki jam pelajaran pertama jam 08.30 pagi walaupun saya agak telat setengah
jam,dan ternyataa dosen saya lebih telat dari saya.hahaha (seneng banget) naah
kita mulai tuh membahas tentang materi kita untuk semester ini,agak mengerikan sih mendengar pembicaraan
mas seta (dosen kita) bagaimana kinerja
pada mata kuliah ini untuk kedepannya. Pada saat mas seta menjelaskan mengenai
psikodiagnostik II tentang observasi, kita diberi penjelasan mengenai apa itu
observasi dan lain-lainnya. Akhir dari penjelasan dosen saya, dan ternyata lagi
dan lagi lagi mas Seta memberikan Tugas untuk kita (yeeees,itu membuat kita
tersenyum mas J) hehe . tugasnya, kita
merieview apa yang tadi dijelaskan oleh mas Seta dan tidak lupa harus
terdapat sumbernya lalu sharing ke blog masing-masing. Dan ini adalah
penjelasannya J
OBSERVASI
??
Setiap hari semua
orang mengobservasi perilaku. Ketika kita bepergian ke daerah-daerah tertentu
atau tempat-tempat tertentu,pasti kita mengamati perilaku orang tanpa kita
sadarai bahwa kita sedang mengamati orang lain. Tetapi, observasi kita dengan
observasi para ilmuwan itu berbeda. Ketika kita mengamati kita jarang untuk
membuat catetan atau rekaman untuk orang yang sedang kita amati sedangkan para
ilmuwan menggunakan observasi ilmiah dimana dilakukan dalam kondisi yang
ditetapkan secara tepat, dengan cara yang sistematis dan objektif, dan dengan
pencatatan yang teliti.
Dan mengapa observasi itu
disebut metode yang sangat mendasar ??
Karena pertama, laboratorium pertama psikologi
adalah William Wundt dengan penelitian mengamati perilaku seseorang (performa
manusia).
Kedua, 70% observasi melalui
visual, sehingga itu adalah hal yang harus diandalkan untuk melakukan
pengamatan. Tetapi tidak hanya visual saja yang harus kita kuasai, ada kelima
indera harus digunakan , tidak boleh terdapat unsur-unsur subjektifitas. Saat
observasi yang harus dilakukan hanya mendengar, melihat, dan mencatat.
Bagaimana agar peneliti bertindak objektif
saat melakukan observasi ??
·
Harus mengacu kepada teori yang
sudah terbukti (fakta)
·
Tidak memaknai sesuatu tetatpi
mengkaitkan yang ada
·
Hanya dapat mendeskripsikan tidak
dapat menyimpulkan atau melakukan penilian
·
Peniliti harus lebih dari 1 dan
peneliti harus memiliki ketrampiolan, kemampuan mengenai teori ilmiah
Kekuatan dalam observasi
hanya tampilan saja, seorang yang sedang mengobservasi tahu mengenai
pengetahuan atau ketrampilan yang dimiliki subjek yang sedang diamati. Dalam
observasi tidak bisa terlihat sebuah motif karena motif berada dalam diri
seseorang, tidak tampak oleh kasat mata. Jika ingin mengetahui sebuah motif, dapat dilanjutkan dengan metode
wawancara. Dalam observasi ini bisa di
ibaratkan gunung es. Puncak gunung es itu ibarat pengetahuan dan ketrampilan
yang dimiliki seseorang sedangkan yang dibawah gunung es(yang tidak terlihat)
itu adalah sebuah motif.
Metode-metode observasional
dapat diklasifikasikan sebagai “observasi tanpa intervensi”atau “observasi
dengan ntervensi”
Observasi tanpa Intervensi
Observasi terhadap perilaku
dalam setting alamiah, tanpa upaya
dari pihak pengamat untuk mengintervensi, sering disebut naturalistic observation.
Seorang pengamat yang menggunakan metode observasi ini bertindak sebagai
pencatat pasif dari segala peristiwa yang terjadi.
Tujuan dari observasi
naturalistik ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku seperti terjadi secara
normal dan meneliti hubungan di antara berbagai variabel. Observasi
naturalistik membantu validitas eksternal temuan-temuan laboratoris. Bila
pertimbangan etik dan moral tidak memungkinkan dilakukannya kontrol
eksperimental, observasi naturalistik menjadi strategi penelitian penting.
Observasi dengan Intervensi
Kebanyakan
penelitian psikologi menggunakan observasi dengan intervensi. Dalam observasi
intervensi sebaiknya para peneliti melakukan pengontrolan dan eksperimen.
Alasan para ilmuwan untuk menintervensi pada umumnya adalah :
1. Untuk mencetuskan atau menyebabkan terjadinya suatu kejadian yang
jarang terjadi dialam atau biasanya terjadi dalam kondisi-kondisi yang sulit
untuk diobservasi
2. Untuk mendapaykan akses ke situasi atau kejadian yang pada umumnya
tidak terbuka bagi observasi ilmiah
3. Untuk mengatur kondisinya sedemikian rupa sehingga kejadian-kejadian
yang merupakan anteseden penting dapat dikontrol dan perilaku-perilaku yang
menjadi konsekuensinya dapat diobservasi dengan mudah
Tiga metode
observasi dengan intervensi adalah participant
observation, structured observation, field experiment.
Participant Observation
Observasi partisipan adalah mengobservasi
perilaku orang-orang dan sekaligus berpartisipasi secara aktif dalam situasi
yang sedang mereka observasi. Dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi sering
kali digunakan bila penelitinya percaya bahwa individu akan mengubah
perilakunya bila tahu bahwa dirinya sedang diamati.
Structured Observation
Observasi terstruktur dirancang untuk
mencatat perilaku yang mungkin sulit diobservasi dengan menggunakan observasi
naturalistik. Observasi terstruktur sering digunakan oleh psikologi klinis dan
perkembangan. Masalah dalam menginterpretasi observasi terstyruktur dapat
terjadi bila prosedur observasi yang sama tidak diikuti di semua observasi atau
oleh semua pengamat, atau bila variabel-variabel pentingnya tidak dikontrol.
Field Experiment
Dalam field
eksperiment, peneliti memanipulasi satu variabel independent atau lebih
dalam setting alamiah untuk
menetapkan efeknya pada perilaku.
Daftar Pustaka :
Shaughnessy, J.J. Zechmeister, E.B. Zechmeister, J.S. (2007). Metodologi Penelitian Psikologi. Jakarta:
Pustaka Pelajar.
Thanks ya Ipe...senang dengan gaya tulisannya....terus menulis ya, sepertinya ada bakat menulis yang terpendam...makin rajiin untuk semester ini berbagi cerita dan tulisannya yaa...ditunggu tulisan berikutnya...salam SOBAT !
BalasHapussiiip mas :) ngomong-ngomong panggilan saya ipeh mas bukan ipe (hanya klarifikasi sedikit)hhe
BalasHapus