Jumat, 05 Oktober 2012

Review jurnal Season III

Lanjooooot saya mau membahas atau mereview kelompok 5 !! Cekidoooot

Setelah seminggu lamanya menunggu kelompok 5 untuk mempresentasikan jurnalnya, akhirnya minggu sekarang kelompok  5  mendapat kesempatan untuk berpresentasi. Kali inikelompok 5 memiliki jurnal yang berjudul “PENGARUH VISUAL STORYTELLING KOMIK ASING PADA KOMIK INDONESIA TERBITAN PT. ELEX MEDIA KOMPUTINDO TAHUN 2004-2008”.Jurnal ini bercerita atau memberikan informasi mengenai penurunan kreatifitas bangsa Indonesia di banding dengan Negara lainnya, terutama dalam bidang peindustrian komik di Indonesia.Ternyata pada tahun 1980-an industry komik di Indonesia mengalami penurunan dari segi kuantitas dan lain halnya dengan keadaan Negara di Eropa dan Amerika, mereka mulai menerbitkan komik-komiknya (oh my god, kapan Indonesia maju, sudah ada penurunan saja)
Kemudian pada tahun 2000-an adanya usaha menerbirtkan komik terjemahan dari jepang yang berupaya menerbitkan komik hasil kreasikomikus Indonesia.Namun sayangnya, komik yang terbit ternyata membawa pengaruh komik asing, terutama Jepang, yang begitu kuat. Tidak seperti komikus Indonesia tahun 1970-an yang dianggap memiliki karakteristik sendiri, komikus pada periode 1990-an dianggap tidak memiliki identitas karena meniru gaya komik yang populer pada saat itu yakni komik Jepang dan komik Amerika (Darmawan, 2005).
Teori
Visual Storytelling adalahScott McCloud (2005) mengungkapkan bahwa visual storytelling pada akhirnya memiliki tujuan utama agar pembaca komik dapat mengerti dengan jelas cerita yang disampaikan dan juga mengajak pembaca untuk tetap mengikuti ceritanya.
Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini difokuskan pada komik yang diterbitkan oleh PT. Elex Media Komputindo tahun 2000-an, diantaranya:
·        Grand Pandora karya felix (2004),
·        Final Distance karya Rere (2005),
·        Wind Rider karya Is Yuniarto dan John G.Reinhard,
·        Red Feather karya Lukman Harry (2006) ,
·        Wayangbliz kabar Kibar dan Hander (2007) ,

 
·        Dark Venus karya Eric (2008).

Dan mengapa peneliti memilih komik-komik yang bergenre aksi karena didasarkan pada genre yang paling dominan di produksi oleh Negara Amerika, Eropa, dan Jepang. Ternyata di masing-masing negara, ada perbedaan yang signifikan, seperti negara Amerika lebih condong membuat komik yang bertipe superhero, berotot, lebih ke pakaian-pakaian yang dipakai. Sedangkan Jepang lebih ke postur tubuh, seperti layaknya manusia sempurna dan terlihat lebih hidup, mata besar, hidung mancung, body porposional. Sedangkan Eropa lebih ke latar belakangnya.  

Naaah cara pengambilan datanya itu ada beberapa langkah, seperti:

è    Langkah pertama diawali dengan mengobservasi komik Indonesia terbitan PT. Elex Media Komputindo tahun 2000-an.àDipilih ke dalam beberapa sampel berdasarkan klasifikasi genre yang berlaku dalam komik.
è    Mengidentifikasi beberapa komik asing Amerika,  Jepang, dan eropa untuk dikaji terkait ciri khas elemen visual storytelling dari masing-masing komik negara tersebut.
è    Membandingkan karakteristik elemen visual storytelling komik Jepang, Amerika, dan Eropa tersebut dengan karakteristik elemen visual storytelling pada komik indonesia terbitan PT. Elex Media Komputindo tahun 2000-an.

Dan ternyata hasil dari penelitian ini adalaaaaaah (jeng jeng jeng jeeeeeng)

Komik Indonesia yang terbit pada tahun 2000-an cenderung dipengaruhi komik Jepang namun lebih ekstrim dalam hal personalisasi karya atau lebih subjektif . Adanya pengaruh komik Amerika dan komik Eropa dikarenakan karyanya pernah disukai atau dibaca juga oleh para komikus Indonesia. Pengaruh tersebut terlihat pada kecenderungan komikus Indonesia untuk berusaha memberi kesan ilustrasi yang relatif ekspresif  walaupun tidak ada relevansinya dengan cerita. Selain itu, dilihat dari garis besar perkembangan komik Indonesia, dengan diadopsinya gaya komik Jepang, menggambarkan putusnya hubungan antara komik Indonesia tahun 1960-1970-an dengan komik Indonesia kontemporer.

Kekurangan pada kelompok 5 ini, tidak menampilkan karakter-karakter apa atau indikator-indikator apa yang termasuk bagian ciri-ciri dari masing-masing negara.

Setelah itu .....

Setelah kelompok 5 mempresentasikan jurnalnya, kami semua melakukan diskusi pada masing-masing kelompok untuk membuat penelitian dengan metode observasi. Tapi sebelum itu, kami diberi tugas untuk membuat proposal terlebih dahulu. Naah  saat ini kami sedang dalam proses membuat proposal, sampai sini dulu perjumpaan kita, untuk kalian yang penasaran dengan penelitian apa yang kami buat, nantikan post post berikutnya (ting).