Jumat, 28 September 2012

Kecemasan (anxiety)


Kecemasan (anxiety)
Dinamika-dinamika kepribadian sebagian besar diatur oleh keperluan memuaskan kebutuhan-kebutuhan dimana peran lingkungan tidak disangsikan lagi amatlah penting. Freud tidak mengabaikan pengaruh lingkungan terhadap kepribadian atau tingkah laku individu. Peranan atau pengaruh lingkungan terhadap kepribadian individu ditunjukan oleh fakta bahwa, disamping bisa memuaskan atau menyenangkan individu, lingkungan juga bisa memfrustasikan, tidak menyenangkan, dan bahkan mengancam atau membahayakan individu. Terhadap stimulus-stimulus tertentu yang dihadapinya,  dalam hal ini stimulus  yang mengancam atau membahayakan, individu biasanya menunjukan reaksi ketakutan, lebih-lebih apabila stimulus-stimulus tersebut tidakbisa diatasi atau sulit dikendalikan. Dan apabila stimlus yang membahayakan itu terus-menerus menghantui atau mengancam individu, maka individu ini akan mengalami kecemasan (anxiety).
Kecemasan pada dasarnya memiliki arti penting bagi individu. Bahwa kecemasan berfungsi sebagai peringatan bagi individu agar mengetahui adanya bahaya yang sedang mengancam, sehingga individu tersebut bisa mempersiapkan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi bahaya yang mengancam. Freud membagi kecemasan ke dalam tiga jenis, yitu kecemasan riel adalah kecemasan atau ketakutan individu terhadap bahaya-bahaya nyata yang berasal dari dunia luar (api, binatang buas, orang jahat, hukuman). Kecemasan neurotik adalah kecemasan atas tidak terkendalikannya naluri-naluri primitif oleh ego yang nantinya bisa mendatangkan hukuman. Sumbernya berada di dalam diri, sebab hukuman yang ditakutkan oleh ego individu berasal dari dunia luar. Kecemasan moral adalah kecemasan yang timbul akibat tekanan superego atas ego individu berhubung individu telah atau sedang melakukan tindakan yang melanggar moral. Kecemasan moral ini menyatakan diri dalam bentuk rasa salah atau perasaan berdosa.
Kecemasan memiliki arti penting karena fungsinya membantu individu agar mengetahui adanya bahaya yang sedang mengancamnya. Tetapi bagaimanapun, kecemasan akan menjadi penganggu yang sama sekali tidak diharapkan kemunculannya oleh individu apabila kecemasan itu berlebihan, dan taraf tegangan yang bukannya relatif tinggi. Dan apabila hal ini terjadi, maka ego individu akan menjalankan mekanisme pertahanan. Menurut Freud, mekanisme pertahanan ego itu adalah mekanisme yang rumit dan banyak macamnya, seperti :
Represi
Represi adalah mekanisme yang dilakukan oleh ego untuk meredakan kecemasan dengan jalan menekan dorongan-dorongan atau keinginan-keinginan yang menjadi penyebab kecemasan tersebut ke dalam tak sadar. Upaya meredakan kecemasan melalui represi ini menurut Freud bukan tanpa resiko. Ia mengingatkan bahwa dorongan-dorongan yang direpres atau ditekan itu tetap aktif di alam tak sadar, dan memerlukan energi psikis yang besar untuk menjaganya agar tidak muncul ke alam sadar. Dan pengurasan energi psikis oleh mekanisme represi ini bisa membawa akibat berupa tidak efektifnya ego dalam memelihara dan menunutun tingkah laku individu. Penyakit-penyakit psikosomatik, penyimpangan seksual adalah akibat lain yang bisa ditimbulkan oleh pengurasan energi psikis. Dorongan-dorongan yang di repres bisa lolos serta muncul ke luar melalu mimpi atau salah ucap dengan bentuk yang disimbolisasi.
Sublimasi
Sublimasi adalah mekanisme pertahanan ego yang ditujukjan untuk mencegah atau meredakan kecemasan dengan cara mengubah dan menyesuaikan dorongan primitif id yang menjadi penyebab kecemasan ke dalam bentuk tingkah laku yang bisa diterima dan bahkan dihargai oleh masyarakat. Contohnya seorang pemuda yang mengalami kecemasan sehubungan dengan hasrat seksualnya yang besar, kemudian bergiat di bidang olahraga atau seorang yang mengalami kecemasan karena dorongan agresinya kuat, kemudioan bekerja jadi tukang jagal. Freud bahkan percaya bawa para ilmuwan menekuni bidang ilmu atau para seniman menekuni bidang seni untuk sebagian besar merupakan sublimasi dari dorongan seksual.
Proyeksi
Proyeksi adalah pengalihan dorongan, sikap, atau tingkah laku yang menimbulkan kecemasan kepada orang lain. Contohnya, seorang siswa yang malas dan kemudian tidak lulus ujian mengatakan kepada orang tuanya bahwa dia tidak luylus ujian bukan karena malas melaikan karena guru yang sentimen kepadanya. Prasangka-prasangka sosial atau pengkambinghitaman atas individu dan kelompok lain (biasanya minoritas) juga merupakan bentuk proyeksi.
Displacement
Displacement adalah pengungkapan dorongan yang menimbulkan kecemasan kepada objek atau individu yang kurang berbahaya atau kurang mengancam dibanding dengan objek atau individu semula. Contohnya seorang anak dipuluki oleh ayahnya dan ingin membalas kepada sang ayah, tetapi karena takut, si anak kemudian memukuli adiknya.
Rasionalisasi
Istilah rasionalisasi menunjuk kepada upaya individu menyelewengkan atau memutarbalikan kenyataan, dalam hal ini kenyataan yang mengancam ego, melalui alasan tertentu yang seakan-akan masuk akal, sehingga kenyataan tersebut tidak lagi mengancam ego individu yang bersangkutan. Contohnya, seorang pemuda berniat mendekati seorang gadis cantik yang menarik hatinya, tetapi karena takut di tolak, si pemuda kemudian mengurungkan niatnyaitu. Dan ketika dia ditanya oleh temanya kenapa tidak jadi mendekati si gadis itu, si pemuda memberikan alasan bahwa gadis tersebut sesungguhnya tidak menarik.
Reaksi Formasi
Reaksi Formasi adalah kadang-kadang ego individu bisa mengendalikan dorongan-dorongan primitif agar tidak muncul sambil secara sadar mengungkapkan tingkah laku sebaliknya. Contohnya, seorang kakakmembenci adiknya, tetapi oleh karena kebencian terhadap adiknya itu merupakan suatu sikap yang tercela, dan karenaya membuat si kakak mengalami rasa berdosa dan kecemasan, maka  si kakak kemudian mengungkapkan sikap sebaliknya, yakni menyayangi adiknya secara berlebihan.
Regresi
Regresi adalah dimana individu untuk menghindarkan diri dari kenyataan yang mengancam, kembali kepada taraf perkembangan yang lebih rtendah serta bertingkah laku sepereti ketika dia berada dalam taraf yang lebih rendah itu. Contohnya, seorang gadis yang merasa cemas ditinggalkan pacarnya kenudian bertingkah laku kekanak-kanakan atau seorang anak yang merasa cemas kasih sayang kedua orang tuanya direbut oleh adiknya yang baru lahir, menjadisering nhomopl seperti dia masih bayi.

Mudah-mudahan bacaan ini bermanfaat  untuk kita semua   :) :)

Sumber: Kuswara,E.,(1991). Teori-teori Kepribadian. Bandung: PT Eresco.

2 komentar:

  1. Mbak Ipeh...saya suka melihat Mbak Ipeh sekarang lebih antusias dalam belajar...dan nulis...alhamdulillah..dan saya senang membaca tulisannya Mbak Ipeh...keep on writing ya...salam SOBAT !

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah :)terimakasih mas seta atas motivasinya.. salam SOBAT !

    BalasHapus