Kamis, 15 Maret 2012

Filosofi Psikologi




PSIKOLOGI ? Apa psikologi itu ?

Secara etimologis, “psikologi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “psyche” yang berarti jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu atau ilmu pengetahuan.  Dengan demikian Psikologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang jiwa.  Akan tetapi, jiwa merupakan hal yang abstrak, sehingga manusia tidak dapat dengan pasti mengetahui jiwa secara objektif.  Hal yang terlihat adalah tingkah laku atau perilaku dari manusia itu sendiri, sebagai gejala dari jiwa (Azhari, 2004). Definisi psikologi lainnya adalah proses manusia dalam beradaptasi dengan lingkunganya dengan cara belajar.
Pada awalnya ilmu psikologi dianggap sebagai ilmu sains ialah setelah Wilhem Wundt mendirikan laboratorium pskologi pada tahun 1879 di Leipzig, German.Dalam laboratorium tersebut,wundt hanya meneliti perbedaan individu dengan perilaku,contohnya seperti ada individu yang berjalan cepat,ada individu yang berjalan lambat,lalu wundt mengamati perilaku individu tersebut hanya dengan melihat tingkah laku individu.Laboratorium wundt waktu itu hanya untuk kajian pada keterkaitan antara fiologi dan psikologi,mendemonstrasikan tentang sensasi persepsi.Sebelumnya wundt hanya mempelajari simulasi neurologist dan kimiawi dari otak.
Objek dari ilmu psikologi adalah manusia dan hewan,tapi untuk sekarang psikologi hanya focus pada manusia saja,yang saya ketahui penelitian pada hewan itu pada tokoh psikologi yang bernama Pavlov,ia meneliti dengan objek seekor anjing,tokoh skinner meneliti dengan objek tikus.
Psikologi itu mempelajari :
  1. perilaku
  2. narture vs nuture (Morgan.T)
Narture vs nuture bisa disebut juga dengan faktor dari lahir vs faktor lingkungan. Kedua faktor ini sangat penting untuk mempengaruhi perkembangan individu. Tapi 80 % perilaku manusia ditentukan oleh lingkungandan 20% dari faktor lahir (Morgan.T).
Menurut saya,faktor mana yang lebih dominan itu tergantung individu itu sendiri,serta lingkungnya.Jika bawaan lahir individu tersebut pendiam,lalu di lingkungan memaksa individu harus berperan aktif,maka lambat laun individu tersebut akan terbawa oleh lingkungan(aktif).Tapi jika individu tidak mau memaksakan untuk berubah,untuk berperan aktif,sampai kapanpun individu tersebut tidak akan berubah.
Hal yang membedakan ilmu psikologi dengan ilmu yang lainnya adalah psikologi lebih dalam lagi untuk mempelajari motif pada suatu perilaku.Motif itu adalah hal yang ada didalam diri individu tersebut,seperti raut muka individu yang sedang marah,senang,atau emosi-emosi lainya,seorang psikolog dapat melihat itu.Motif  yang dapat mengkaji sedalam ini hanya psikologi.
Untuk bisa mengetahui perilaku seorang,harus diukur dengan Anamesa (dari lingkungan,bukan saja objek itu sendiri) jadi bisa disebut dengan obsevasi. Misalnya kita ingin meneliti anak yang berkelainan,seorang psikolog tidak hanya mengobservasi anak itu saja,melaikan tanya pada keluarga dekatnya atau keseharian anak tersebut bergaul dengan teman lainnya. Dengan begitu kita dapat informasi yang lebih akurat.
Yang diukur dalam objek-objek psikologi adalah :
¡  sikap
¡  kepribadian
¡  pengetahuan dan skill

Metode yang digunakan dalam psikologi adalah obsevasintes tertulis (kuesioner),dan wawancara.

Psikodiagnostik membahas mengenai pengukuran dalam bidang psikologi, yaitu objeknya adalah perilaku manusia. Psikodiagnostik memiliki beberapa definisi, yaitu adalah keseluruhan cara, metode, dan teknik untuk menentukan cirri atau struktur psikis individu atau kelompok individu (Stern dalam Marnat 1999).
Psikodiagnostik merupakan kegiatan deskripsi yang bertujuan untuk meletakan dasar bagi peramalan tingkah laku pasien dalam berbagai situasi (levy,1963). Tugas psikodiagnostik adalah untuk mengembangkan pengetahuan tentang variasi atau perbedaan-perbedaan psikis serta mengembangkan metode penelitian yang dapat dipercaya (reliable).
Maka itu dalam psikodiagnostik, sangatlah dibutuhkan pengukuran yang tepat.  Pengukuran adalah membandingkan antara objek yang diukur dengan standar yang dimiliki, dalam psikologi pengukuran dapat berupa tes psikologi.  Tes psikologi pada dasarnya adalah alat ukur yang objektif dan dibakukan atas sample perilaku tertentu (Anastasi & Urbina, 2007. Sebuah tes psikologi haruslah valid dan realiabel, valid berarti sejauh mana tes itu berhasil mengukur apa yang memang hendak diukur, dan reliable yang berarti konsistensi score yang dicapai oleh orang yang sama ketika diuji ulang oleh tes yang sama pada waktu yang berbeda.

Hanya itu saja yang saya bisa share keteman-teman,semoga bermanfaat J

2 komentar:

  1. Kereeen Sob...g nyangka tulisannya cukup "mengalir" dan informatif pastinya, katakuncinya "tidak pernah puas dengan apa yang telah diberikan, berikan lebih banyak lagi"...
    sukses dan keep on spirit for better 1ndONEsia !

    BalasHapus
  2. Makasih mas seta atas komentarnya.sangat memberikan motivasi :)mantaaaff...

    BalasHapus